1. LATAR BELAKANG

Pengembangan kawasan destinasi wisata di Indonesia muncul sebagai industri yang diharapkan dapat mendongkrak pendapatan nasional maupun daerah, sehingga pemerintah berupaya keras untuk mengembangkan sektor pariwisata dalam rangka mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu pengelolaan, pengembangan dan pembiayaan kawasan destinasi wisata memerlukan dukungan penuh dari stakeholder pariwisata (public, private dan society).

Pentingnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia sebagai pelaku dalam bidang kepariwisataan melalui jenjang pendidikan yang bersifat formal maupun non formal memerlukan sistem mekanisme pendidikan dan pelatihan yang dirancang dengan baik.

Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan RPJMN 2020-2024, yaitu (a) meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan pariwisata melalui peningkatan daya saing dan ekosistem usaha pariwisata (b) peningkatan aksesibilitas, amenitas, atraksi, dan tata kelola destinasi pariwisata (c) peningkatan SDM pariwisata (d) penguatan citra pariwisata (e) diversifikasi pemasaran, sehingga  dapat menjawab tantangan kebutuhan dimasa yang akan datang, terutama tuntutan untuk menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki keunggulan kompetitif, jujur, berwibawa, handal serta efektif dan efisien.

Seiring dengan RIPPARNAS 2010-2025 menetapkan salah satu prioritas pengembangan wilayah Pulau Jawa antara lain berada di Provinsi Banten, dengan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Krakatau – Ujung Kulon dan sekitarnya.

Provinsi Banten, mempunyai luas wilayah 8.800,83 km2 dengan populasi penduduk mencapai 12.423.00 jiwa (sensus 2017), dengan unit pemerintahan dibagi atas 4 kabupaten dan 4 kota : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan.

Masing-masing wilayah memiliki karakteristik sumber daya pariwisata budaya, alam, buatan dan kehidupan masyarakat tradisional (living culture) yang berkembang sebagai destinasi wisata berskala nasional bahkan internasional.

Pengembangan Pariwisata Provinsi Banten diidentifikasikan atas 204 Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Banten. Terdiri dari 84 Obyek Wisata Alam, 34 Obyek Wisata Sejarah dan Budaya, 24 Obyek Wisata Buatan, 9 Obyek Wisata Living Culture dan 48 Obyek Wisata Atraksi Kesenian. Sebanyak 71 ODTW merupakan kawasan wisata yang telah berkembang baik dalam skala nasional maupun internasional. Seperti Pesona Pantai Anyer, Carita dan Tanjung Lesung, wisata bahari Pulau Umang, Taman Nasional Ujung Kulon, wisata Religi Kawasan Kesultanan Banten  dan keunikan Masyarakat Tradisional Baduy.

Sementara itu sekitar 100 ODTW merupakan Obyek Wisata yang potensial untuk dikembangkan. Pola pengembangan pariwisata Provinsi Banten meliputi 18 kawasan, diantaranya Pantai Barat, Kawasan Wisata Pantai Selatan, Kawasan Wisata Pantai Utara, Kawasan Wisata Ziarah, Kawasan Wisata Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) serta Pulau dan Anak Gunung Krakatau, dan lain-lain.

Keberadaan sumber daya manusia (SDM) Pariwisata di Provinsi Banten berperan penting dalam pengembangan pariwisata yang disampaikan diatas. Dari data Dinas Pariwisata Provinsi Banten, 2014 tercatat pekerja disektor pariwisata sebanyak : Hotel (Bintang & Non Bintang) 3991 orang, Restoran/Rumah Makan 4939 orang, Usaha perjalanan Wisata 439 orang. Mereka memiliki peran dalam menentukan kepuasan, kenyamanan dan kualitas wisatawan yang berkunjung di kawasan pariwisata Provinsi Banten. Para pakar, profesional pariwisata turut berperan dalam mengamati, mengendalikan dan meningkatkan kualitas kepariwisataan.

Berlian Foundation berusaha untuk hadir di kawasan pariwisata dan membantu meningkatkan kualitas SDM Pariwisata di Provinsi Banten, dengan rencana Pembangunan Pendopo Pusdiklat Bufferzone Ujung Kulon sebagai Balai Pelatihan dan Pengembangan SDM Pariwisata Provinsi Banten yang mengusung konsep Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan.

Terciptanya pemahaman yang sama tentang pentingnya pengembangan kualitas SDM pariwisata merupakan faktor yang dapat menjadikan sektor pariwisata andalan perekonomian dalam menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pengentasan kemiskinan.

Hal ini sejalan dengan Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang tertuang dalam Rencana Strategis Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2017-2022.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Wisata adalah perjalanan orang ke suatu tujuan yang dilakukan seorang atau berkelompok. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan pariwisata didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, sektor swasta, pemerintah dan pemerintah daerah.

Semangat pengembangan SDM Pariwisata di Provinsi Banten tentunya membutuhkan usaha bersama agar maksimal dan sukses mewujudkannya. Maka mohon dukungan dan partisipasinya dalam :

PEMBANGUNAN PENDOPO PUSDIKLAT BUFFER ZONE UJUNG KULON

SEBAGAI BALAI PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA PROVINSI BANTEN

Mari berbagi, bergandengan tangan serta dukungan sosial dari masyarakat dan dunia usaha untuk mewujudkan gerakan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara.

  • MAKSUD DAN TUJUAN

Pembangunan Pendopo Pusdiklat Buffer Zone Ujung Kulon merupakan salah satu solusi dan sejalan dengan kebijakan pembangunan RPJMN 2020-2024, RIPPARNAS 2010-2025 dan Rencana Strategik Berlian Foundation yang berkelanjutan dengan membangun Pendopo Latihan dan Pengembangan SDM Pariwisata.

Peserta yang mendapatkan pembinaan, pelatihan dan pengembangan SDM dari kalangan Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Provinsi Banten, mulai dari Pemandu Wisata, Pekerja Hotel, Pekerja Biro Perjalanan Wisata, Kelompok Sadar Wisata, Pelaku Pengrajin Cinderamata, Pelaku Kuliner,  Duta Pariwisata, dan Pelaku Ekonomi Kreatif.

        Dengan tujuan SDM Pariwisata yang dimiliki Provinsi Banten :

  1. Memiliki wawsan pengetahuan (knowledge), ketrampilan (Skill) dan sikap atau perilaku (attitude) yang relevan dan mampu menunjang pencapaian sasaran dan tujuan Pariwisata.
  2. Memiliki disiplin kerja, dedikasi dan loyalitas terhadap pekerjaan sebagai pelaku pariwisata
  3. Memiliki rasa tanggungjawab dan pengertian atau pemahaman yang mendalam terhadap tugas dan kewajiban sebagai pelaku pariwisata di bidangnya
  4. Memiliki jiwa kemauan yang kuat untuk berprestasi produktif dan bersikap profesional
  5. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk selalu  mengembangkan potensi dan kemampuan diri
  6. Memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) yang tinggi dan konsisten
  • PENERIMA BANTUAN

Yayasan Berlian Citra Jaya (Berlian Foundation)

Lokasi :

Pendopo Pusdiklat Buffer Zone Ujung Kulon

Jalan Raya Cigeulis Km. 4 Kelurahan Tarumanegara, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang  Provinsi Banten.

  • NILAI BANTUAN

Nilai bantuan sosial Pembangunan Pendopo Pusdiklat Buffer Zone Ujung Kulon, sebagai Balai Pelatihan dan Pengembangan SDM Pariwisata Prov. Banten, yang diperlukan sebesar Rp. 1.296.360.000,- (satu milyar dua ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah)

  • Pembangunan Ruang Pendopo PUSDIKLAT, Lt.1 dan Lt.2

121.68m2 x Rp. 2.000.000,- = Rp. 243.360.000,-

  • Pembangunan Ruang Inap Pusdiklat dan Ruang Makan, Lt.1

105m2 x Rp. 3.500.000,- = Rp. 367.500.000,-

  • Pembangunan Ruang Inap Pusdiklat Lt.2

163m2 x Rp. 3.500.000,- = Rp. 535.500.000,-

  • Biaya Lanscape Pendopo Pusdiklat

500m2 x Rp. 300.000,- = Rp. 150.000.000,-

  • DESIGN ARSITEKTUR DAN TATA RUANG

PENDOPO PUSDIKLAT BUFFER ZONE UJUNG KULON

(DESIGN GAMBAR TERLAMPIR)

  • PENUTUP

Berlian Foundation dengan program berkelanjutkan berusaha mewujudkan dan mendukung pelatihan, pembinaan dan pengembangan SDM Pariwisata di Provinsi Banten.

Program ini tidak akan berjalan tanpa  partisipasi sosial peran masyarakat dan dunia usaha untuk saling berbagi.  Terimakasih atas partisipasi dan dukungan Anda, mari kita bersama mewujudkannya dan indahnya berbagi.

. LAMPIRAN FOTO KONDISI LAHAN TERKINI PENDOPO PUSDIKLAT BUFFERZONE UJUNG KULON